Dari Daun Kelor Jadi Peluang Bisnis: Pengalaman Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Udayana dalam Program Kewirausahaan Mandiri Angkatan 2

Saya Ni Wayan Kayani, mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Universitas Udayana angkatan 2022, memperoleh kesempatan mengikuti Program MBKM Wirausaha Merdeka Mandiri selama lima bulan, yakni sejak 18 Maret hingga 31 Juli 2025. Program ini memberikan pengalaman berharga dalam mempelajari dunia kewirausahaan secara langsung di salah satu unit usaha berbasis pertanian, CV Timan Agung, yang berlokasi di Kabupaten Tabanan. Kesempatan ini menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan akademik saya karena tidak hanya memperluas wawasan di luar bidang sastra, tetapi juga membekali saya dengan keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan di masa depan.

Meskipun latar belakang keilmuan saya tidak berasal dari bidang kewirausahaan maupun pertanian, hal tersebut tidak menjadi hambatan berarti. Sebaliknya, justru memberikan tantangan menarik untuk mempelajari hal baru di luar zona nyaman. Melalui program ini, saya menyadari bahwa dunia kewirausahaan memiliki keterkaitan erat dengan kreativitas, inovasi, serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan pasar. Saya juga belajar bagaimana ide sederhana dapat dikembangkan menjadi produk bernilai jual tinggi apabila dikelola secara tepat dan profesional.

Kegiatan program dibagi ke dalam tiga tahapan utama: pre-immersion, immersion, dan post-immersion. Pada tahap pre-immersion, kami mendapatkan pembekalan materi kewirausahaan secara daring dan luring yang mencakup mindset kewirausahaan, teknik observasi peluang usaha, serta proses validasi ide bisnis. Materi disampaikan oleh narasumber yang kompeten dan disertai tugas untuk memperdalam pemahaman. Tidak hanya itu, kami juga belajar tentang kepemimpinan transformatif dan metode kerja yang fleksibel melalui modul Agile Ways of Working, yang sangat relevan dengan dinamika dunia usaha saat ini.

Tahap immersion menjadi pengalaman paling berkesan karena kami mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung di CV Timan Agung. Perusahaan ini bergerak di bidang pertanian dengan fokus pada pengolahan daun kelor menjadi produk bernilai jual. Dalam tahap ini, kami mempelajari proses produksi, branding, teknik pemasaran, hingga strategi penjualan. Kami juga diperkenalkan pada konsep Business Model Canvas (BMC) dan metode presentasi bisnis (pitching) yang efektif. Dari sini, kami mengembangkan ide usaha berupa produk makanan dan minuman berbahan dasar kelor yang memiliki cita rasa menyerupai matcha atau green tea.

Pada tahap post-immersion, kami mengikuti bootcamp dan Demo Day yang menjadi ajang untuk mempresentasikan sekaligus memasarkan produk inovasi kami. Proses ini tidak hanya menguji kemampuan presentasi, tetapi juga melatih kami berpikir kritis dalam menjawab pertanyaan dan masukan dari mentor maupun calon konsumen. Melalui kolaborasi tim, kami meluncurkan brand Midorikko.id (緑っ子) yang menghadirkan tiga produk utama, yaitu Moringa Cookies, Moringa Chocolate, dan Moringa Latte. Produk ini mengusung konsep pangan sehat dengan cita rasa modern, membuktikan bahwa bahan lokal seperti kelor memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi.

Secara keseluruhan, program ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya mengenai kewirausahaan, tetapi juga memberikan pengalaman langsung mengenai pentingnya kerja sama tim, ketelitian administrasi, serta kemampuan menyelesaikan masalah dengan cepat. Saya merasa lebih percaya diri untuk mengembangkan ide-ide kreatif di masa depan dan yakin bahwa pengalaman ini akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan karier maupun pengembangan diri saya. Saya sangat merekomendasikan program ini kepada mahasiswa lain yang ingin keluar dari zona nyaman dan mendapatkan pengalaman praktis yang nyata.